Langsung ke konten utama

Unik nan Penuh Makna, Kupas Perbedaan Antara Shio dan Zodiak

 Ketika berbicara mengenai ramalan seputar kehidupan manusia, shio dan zodiak tentu menjadi kata yang melekat di benak. Ramalan tersebut umumnya memprediksi tentang keuangan, karir, dan percintaan seseorang tetapi tidak selamanya mutlak ya! Namun sesungguhnya shio dan zodiak memiliki perbedaan tersendiri dalam keyakinannya. Apa saja perbedaan tersebut?

Perlu diketahui bahwa shio dan zodiak merupakan jenis astrologi yang merupakan sistem ramalan yang didasarkan pada waktu kelahiran. Namun perbedaannya terletak adalah shio merupakan astrologi Cina, sedangkan zodiak adalah astrologi barat. Meskipun memiliki peran yang seiras, keduanya dikenal dengan identitas, simbol, hingga elemen yang berbeda. Yuk simak selengkapnya!

1. Asal Muasal

Zodiak merupakan suatu kepercayaan yang berasal dari Yunani Kuno. Kata zodiak sendiri sebenarnya adalah adaptasi dari bahasa latin, yaitu Zodiacos Cyclos. Zodiak pada awalnya digunakan oleh para petani untuk memprediksi hal-hal seperti ramalan cuaca dan hasil panen tahunan. Dalam astrologi barat, setiap tanda zodiak mengacu pada salah satu dari 12 konstelasi zodiak yang dilalui matahari. Beranjak pada shio yang berasal dari dialek Hokkien Sheshio. Shio awalnya dikenalkan pada masa pemerintahan Kaisar Huang Ti yang mengumumkan kepada seluruh rakyatnya bahwa pada pemerintahannya yang ke-61, 12 shio tersebut akan mewakili setiap tahun yang beredar dari kalender Tiongkok (Yin Li).

2. Penentuan Kalender

Dikutip dari laman Detik.com, usut punya usut penentuan shio tidak hanya melihat tahun kelahiran, melainkan juga tanggal bulan kelahiran. Hal ini disebabkan karena panduan dalam menentukan shio didasari pada kalender Tiongkok, bukan kalender Masehi yang didasarkan pada peredaran planet tata surya. Berbeda dengan astrologi barat, setiap tanda zodiak mengacu pada salah satu dari 12 konstelasi zodiak yang dilalui matahari. Pernyataan ini didukung oleh sejarah Yunani dan Romawi kuno, yang percaya bahwa posisi benda langit dapat digunakan untuk memprediksi masa depan sehingga perhitungan zodiak berdasarkan tanggal kelahiran serta kedudukan matahari kala itu.

3. Simbol

Penggunaan simbol shio berasal dari, sebuah mitos dari Cina kuno. Pada saat itu kaisar memutuskan bahwa 12 hewan pertama yang menyelesaikan sebuah pertandingan akan memiliki tahun kalender dengan nama mereka. 12 hewan tersebut adalah tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Sementara itu, mengutip cuitan Tempo.com, astrologi Barat mendasarkan 12 simbol zodiaknya pada rasi bintang yang bergerak di langit sepanjang 12 bulan. Seperti halnya bulan bulan Juli yang terkait dengan zodiak Cancer karena pada saat inilah adalah periode kepiting berada pada puncaknya.

4. Komponen Elemen

Jika ditelisik lebih dalam shio memiliki 5 elemen, yaitu api, air, tanah, kayu, dan logam. Penentuan elemen pada shio didasari dengan melihat angka terakhir dari tahun kelahiran. Melansir dari laman Linimuda, tahun dengan angka terakhir 0 atau 1 memiliki elemen logam. Lalu, untuk tahun dengan angka terakhir 2 atau 3 adalah elemen air. Kemudian angka 4 atau 5 yaitu elemen kayu, sedangkan angka terakhir 6 atau 7 merupakan elemen api. Terakhir, jika angka tahun terakhir adalah 8 atau 9, maka akan memiliki elemen tanah.

Berbeda dengan shio yang memiliki 5 elemen, zodiak kini hanya meliputi 4 elemen, yaitu elemen api, air, tanah dan udara. Elemen ini konon mampu menggambarkan karakter atau kepribadian seseorang. Zodiak dengan elemen api terdiri dari Aries, Leo, dan Sagitarius. Pisces, Cancer, dan Scorpio dengan elemen air. Kemudian zodiak dengan elemen tanah, yaitu zodiak Capricorn, Taurus, dan Virgo dan pada elemen udara, terdapat Aquarius, Gemini, dan Libra.

Kerap kali terlintas dugaan manakah yang lebih akurat antara shio dan zodiak? Namun, perlu diketahui bahwa terdapat banyak faktor lain yang juga berpengaruh pada perilaku dan putaran hidup seseorang. Secara keseluruhan, baik shio maupun zodiak memberikan wawasan unik tentang kehidupan dan kepribadian seseorang, akan tetapi alur kehidupan tetaplah menjadi kodrat Sang Pencipta. Bak kata pepatah “Apapun yang engkau tanam, itulah yang engkau tuai”.

Selamat Tahun Baru Imlek!

Semoga keberuntungan selalu mengiringi langkahmu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Konsepsi Beoljeon Pada Serial ‘The Glory’ Dalam Dunia Perdukunan Korea Selatan

Korea Selatan turut menjadi bagian dari negara yang melekat pada keberagaman kebudayaan maupun keyakinan yang menjadi penting dalam kehidupan masyarakat. Peradaban Korea dibentuk secara umum oleh kepercayaan Shamanisme, paham ini kemudian mempengaruhi sikap Korea Selatan terhadap agama dan kepercayaan. Hal inilah yang memantik Korea Selatan menjadi salah satu dari negara pluralistik yang tersebar di belahan dunia (Choi, 2007). Drama Korea The Glory 2 Tayang Netflix (10/03/23) Dewasa ini, ritual perdukunan Korea Selatan kerap ditampilkan dalam serial atau drama sebagai salah satu mediator dalam penyampaian pesan kepada publik. Salah satu serial drama Korea yang mengangkat sekelumit kisah mengenai dunia perdukunan Korea adalah ‘The Glory’. Drama yang mengutip perjalanan balas dendam Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) ini, nampak menampilkan beberapa potongan scene yang mengarah pada praktik ritual perdukunan Korea. Dalam perwatakan Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon), ia diduga kerap pergi kepada duku...

Identik Akan Warna Hijau Yang Mencolok, Samakah Green Tea Dengan Matcha?

  Kerap Dianggap Seiras, Menguak Perbedaan Karakteristik Green Tea dan Matcha! Denpasar, Ritatkala - Rasa menjadi hal yang unik dalam setiap kudapan. Jika membayangkan dua rasa yang identik dengan nuansa hijau yang pekat nan alami, maka rasa yang akan terlintas di bayangan kalian rasa adalah green tea atau matcha . Namun, tahukah kalian bahwa meskipun terlihat identik, faktanya green tea dan matcha bukanlah hal yang serupa. Lalu seperti apa perbedaan keduanya? Simak penjelasan berikut ini! Asal Muasal Melansir dari lama Nutriens, diketahui green tea dan matcha berasal dari satu tanaman yang sama, yakni    Camelia sinesis. Meskipun demikian, teh hijau atau green tea terbuat dari pucuk daun Camellia sinensis yang tidak mengalami proses pelayuan. Namun, untuk proses oksidasi   green tea serupa dengan proses yang digunakan dalam pembuatan teh oolong dan teh hitam. Ilustrasi Bubuk Matcha. Source Orami.co.id Sementara itu, matcha adalah salah satu dari jenis teh h...