Diadaptasi Melalui Kisah Nobisuke Nobi Dalam Serial "Doraemon"
Denpasar, Ritatkala -- Dalam menyusuri langkah kehidupan, cita-cita dapat menjadi sebuah titik acuan yang ingin dicapai oleh setiap orang. Namun, hidup tak akan selamanya di dalam kendali diri sendiri karena ada kalanya kita harus merelakan sesuatu yang tak menjadi takdir kita.
Sahabat Kala!
Ketika masa kanak-kanak tentu Anda sudah tak asing lagi dengan istilah cita-cita. Istilah tersebut kerap kali ditemukan baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, hingga lingkungan masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cita-cita dapat diartikan sebagai suatu keinginan yang selalu ada di dalam pikiran. Begitu beragam cita-cita yang kita dapat ungkapkan saat ini tak jarang pula cita-cita yang kita lontarkan dapat berubah pula seiring dengan berjalannya putaran waktu.
Kendati demikian, faktanya terdapat satu hal unik yang tak banyak diketahui mengenai cita-cita tersebut. Melansir dari cuitan Doraemon Hari Ini, pada tanggal 25 Februari rupanya diperingati sebagai Hari Berpisah Dengan Cita-Cita. Peringatan tersebut merujuk pada realitas yang terjadi saat ini, ketika masa kanak-kanak cita-cita yang kita ungkapkan nampak seperti hal yang mudah untuk digapai. Namun sayangnya, setelah kita menginjak usia dewasa, cita-cita yang kita dambakan akan bertemu dengan realita kehidupan sesungguhnya. Sebagian ada yang berhasil mewujudkannya, tetapi tak jarang pula sebagian lainnya kandas di tengah arus perjalanan.
Usut punya usut, bukan tanpa alasan jika Hari Berpisah Dengan Cita-Cita tersebut jatuh setiap tanggal 25 Februari. Pasalnya, tanggal tersebut diadaptasi melalui serial anime Negeri Sakura, Jepang dengan tajuk Doraemon (ドラえもん). Menurut kisahnya, peringatan Hari Berpisah Dengan Cita-Cita tersebut diambil dari hari di mana Ayah Nobita, Nobisuke Nobi memutuskan untuk berpisah dengan cita-citanya sebagai pelukis, dan memutuskan untuk menjadi pegawai seperti yang kita ketahui saat ini dalam serial Doraemon.
“Tepat hari ini, tanggal 25 Februari 20 tahun yang lalu, aku berpisah dengan cita-citaku”, ungkap Nobisuke.
Realita yang dihadapi oleh Ayah Nobita tak jarang menjadi hal yang juga dirasakan bagi sebagian orang. Namun, hal tersebut juga tak menutup kemungkinan untuk mengubur cita-cita yang telah diimpikan. Meskipun pada akhirnya jalan yang dituju bukanlah sesuai harapanmu, percayalah bahwa apapun yang menjadi takdirmu tak akan pernah melewatimu.
“Hari ini hari berpisah dengan cita-cita nasional. Mari rayakan sambil mengenang perpisahan kita dengan cita-cita yang tak pernah kita sempat perjuangkan karena paksaan keadaan.”
Komentar
Posting Komentar