Langsung ke konten utama

Ramai di Kalangan Publik, Benarkah Menghapus Email Dapat Selamatkan Bumi?

 Kerap Dianggap Hal Remeh, Namun Begini Fakta Dibaliknya


Denpasar, Ritatkala -- Upaya menjaga kelestarian lingkungan memang tak akan habis untuk dibahas. Namun, tahukah kalian bahwa saat ini hanya dengan menghapus email yang tak terpakai juga menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menyelamatkan bumi? Berikut penjelasan yang akan kita simak bersama!


Beberapa waktu lalu, publik dibuat gempar dengan pernyataan dari protes para ilmuwan di Los Angeles, Amerika Serikat (06/04/22). Bagaimana tidak, pasalnya pernyataan tersebut dilandasi oleh adanya kekhawatiran akan keselamatan bumi yang kian hari kian memprihatinkan. Dalam hal ini, tagar Let The Earth Breath pun marak ditemukan di berbagai jejaring sosial, bahkan tagar tersebut sempat menduduki peringkat pertama dalam jajaran trending topik Twitter. 

Aksi selamatkan bumi tak hanya dilakukan dalam skala besar, namun juga dapat dilakukan melalui aksi sederhana seperti menghapus email yang tak terpakai. E-mail merupakan alat komunikasi digital yang sering digunakan saat ini. Namun, sangat disayangkan sebab mengirimkan e-mail pun turut berkontribusi dalam menghasilkan emisi karbon yang memicu pemanasan global. Semakin banyak e-mail yang menumpuk, maka tentu polusi yang dihasilkan akan lebih banyak lagi.

The Earth Has Lungs. Watch Them Breathe (Illustration by BSIP SA, Alamy)

E-mail memang tidak menghasilkan karbondioksida (CO2) secara langsung, tetapi penyimpanan data email tersebutlah yang menjadi faktor utama. Seluruh aktivitas di jejaring sosial memerlukan listrik yang sebagian besar diperoleh dari hasil bahan bakar fosil. E-mail tidak menghasilkan CO2 secara langsung, melainkan lewat penyimpanan data yang mengumpulkan seluruh email, sekaligus mengurus berbagai aktivitas di internet.

Menurut The Good Planet, jika satu e-mail memberi kontribusi sebanyak 0,3 gram CO2, maka sebanyak 500 e-mail yang dihapus dapat mengurangi 175 gram karbondioksida yang ada saat ini. Fakta lainnya adalah pada tahun 2019, sebanyak 293,6 miliar e-mail terkirim setiap harinya. Dari jumlah tersebut, 107 miliar email adalah spam. Jika semua orang di seluruh dunia menghapus 10 email spam maka akan menghemat 1.725,00 GB penyimpanan server dan 55,2 juta kWh listrik. Menghemat 55,2 juta kWh listrik artinya mengurangi 39.035 metrik ton karbondioksida. Dengan demikian, tindakan tersebut dapat mengurangi sebanyak total penggunaan 19.356 ton batubara.

Ilustrasi Mengirimkan E-Mail (Source: Windows Report)

Dampak gas rumah kaca seperti karbondioksida terhadap kelangsungan lingkungan hidup tentu sangat membahayakan bumi dalam jangka panjang. Beberapa wujud dampak dari emisi karbondioksida tersebut di antaranya sudah dapat dirasakan, seperti kenaikan suhu relatif bumi, kenaikan permukaan air laut, dan es kutub yang mencair.

Semua dampak berbahaya tersebut dapat mengganggu keseimbangan iklim di bumi yang mengancam kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, serta organisme lain yang tinggal di planet ini. Oleh karena itu, dengan langkah sederhana seperti menghapus e-mail yang sudah tidak diperlukan dapat mendukung menjaga keselamatan bumi bersama di masa mendatang. Meskipun terkesan sangat sepele, nyatanya tindakan tersebut memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Konsepsi Beoljeon Pada Serial ‘The Glory’ Dalam Dunia Perdukunan Korea Selatan

Korea Selatan turut menjadi bagian dari negara yang melekat pada keberagaman kebudayaan maupun keyakinan yang menjadi penting dalam kehidupan masyarakat. Peradaban Korea dibentuk secara umum oleh kepercayaan Shamanisme, paham ini kemudian mempengaruhi sikap Korea Selatan terhadap agama dan kepercayaan. Hal inilah yang memantik Korea Selatan menjadi salah satu dari negara pluralistik yang tersebar di belahan dunia (Choi, 2007). Drama Korea The Glory 2 Tayang Netflix (10/03/23) Dewasa ini, ritual perdukunan Korea Selatan kerap ditampilkan dalam serial atau drama sebagai salah satu mediator dalam penyampaian pesan kepada publik. Salah satu serial drama Korea yang mengangkat sekelumit kisah mengenai dunia perdukunan Korea adalah ‘The Glory’. Drama yang mengutip perjalanan balas dendam Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) ini, nampak menampilkan beberapa potongan scene yang mengarah pada praktik ritual perdukunan Korea. Dalam perwatakan Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon), ia diduga kerap pergi kepada duku...

Unik nan Penuh Makna, Kupas Perbedaan Antara Shio dan Zodiak

  Ketika berbicara mengenai ramalan seputar kehidupan manusia, shio dan zodiak tentu menjadi kata yang melekat di benak. Ramalan tersebut umumnya memprediksi tentang keuangan, karir, dan percintaan seseorang tetapi tidak selamanya mutlak ya! Namun sesungguhnya shio dan zodiak memiliki perbedaan tersendiri dalam keyakinannya. Apa saja perbedaan tersebut? Perlu diketahui bahwa shio dan zodiak merupakan jenis astrologi yang merupakan sistem ramalan yang didasarkan pada waktu kelahiran. Namun perbedaannya terletak adalah shio merupakan astrologi Cina, sedangkan zodiak adalah astrologi barat. Meskipun memiliki peran yang seiras, keduanya dikenal dengan identitas, simbol, hingga elemen yang berbeda. Yuk simak selengkapnya! 1. Asal Muasal Zodiak merupakan suatu kepercayaan yang berasal dari Yunani Kuno. Kata zodiak sendiri sebenarnya adalah adaptasi dari bahasa latin, yaitu Zodiacos Cyclos. Zodiak pada awalnya digunakan oleh para petani untuk memprediksi hal-hal seperti ramalan cuaca dan ...

Identik Akan Warna Hijau Yang Mencolok, Samakah Green Tea Dengan Matcha?

  Kerap Dianggap Seiras, Menguak Perbedaan Karakteristik Green Tea dan Matcha! Denpasar, Ritatkala - Rasa menjadi hal yang unik dalam setiap kudapan. Jika membayangkan dua rasa yang identik dengan nuansa hijau yang pekat nan alami, maka rasa yang akan terlintas di bayangan kalian rasa adalah green tea atau matcha . Namun, tahukah kalian bahwa meskipun terlihat identik, faktanya green tea dan matcha bukanlah hal yang serupa. Lalu seperti apa perbedaan keduanya? Simak penjelasan berikut ini! Asal Muasal Melansir dari lama Nutriens, diketahui green tea dan matcha berasal dari satu tanaman yang sama, yakni    Camelia sinesis. Meskipun demikian, teh hijau atau green tea terbuat dari pucuk daun Camellia sinensis yang tidak mengalami proses pelayuan. Namun, untuk proses oksidasi   green tea serupa dengan proses yang digunakan dalam pembuatan teh oolong dan teh hitam. Ilustrasi Bubuk Matcha. Source Orami.co.id Sementara itu, matcha adalah salah satu dari jenis teh h...