Mulai Dari Terang Bulan Hingga Apam Pinang!
Siapa yang tak mengenal martabak? Hidangan yang selalu jadi primadona masyarakat Tanah Air apalagi ketika malam menjemput. Disajikan dengan beragam varian dari asin hingga manis, martabak telah menjadi saksi bisu peradaban nusantara. Martabak asin mungkin menjadi hal yang lumrah dan tak perlu diperdebatkan lagi identitasnya. Namun, bagaimana dengan nasib martabak manis?
Usut punya usut, hidangan yang kerap jadi andalan keluarga ini memiliki ragam variasi nama sesuai dengan asalnya lho! Ketika berkunjung ke berbagai pelosok nusantara, istilah martabak manis ini akan semakin menjadi-jadi. Yuk kenali 6 sebutan lain untuk si manis yang satu ini!
Martabak Manis - Jakarta
Martabak manis adalah sebutan yang paling populer di kalangan masyarakat Jakarta. Jika Anda memperhatikan penjual sekeliling pun hanya akan terlihat “Martabak Manis”. Makanan yang khas dengan rongga empuk tersebut semakin merebak di Jakarta ketika adanya variasi topping yang ditawarkan. Awalnya, adonan martabak manis ini hanya ditaburi dengan topping klasik seperti meses, kacang, dan keju. Namun kini, dari cream cheese hingga oreo pun dapat dijadikan pemanis martabak.
2. Terang Bulan - Bandung
Selain martabak manis, istilah terang bulan tentu tak asing bagi kalian yang berdomisili di kawasan timur Indonesia. Hidangan manis yang satu ini disebut terang bulan karena bentuknya yang bulat seperti bulan dan juga karena pada umumnya hidangan ini di jual ketika malam bertepatan dengan kemunculan sang bulan. Bahkan di beberapa daerah hidangan ini juga kerap disebut kue bulan atau kue rembulan.
3. Kue Bandung - Semarang
Semarang selalu memiliki kisah unik di dalamnya, termasuk dengan istilah yang satu ini. Meskipun terletak di Semarang, hidangan penutup ini telah dikenal dengan sebutan kue Bandung di masyarakatnya. Bukan tanpa sebab, konon pada masa lampau, mi Bandung merupakan makanan yang populer. Untuk menunjang bisnis, mereka pun menggunakan istilah kue bandung pada martabak dengan harapan hasil yang serupa dengan mi Bandung. Semenjak saat itu, sebutan kue Bandung menjadi lebih akrab di telinga masyarakat Semarang.
4. Hok Lo Pan
Beralih menuju wilayah berikutnya, masyarakat Bangka lebih mengenal martabak dengan sebutan Hok Lo Pan. Menariknya, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Hok Lo Pan bermakna “Martabak Bangka Manis”. Masyarakat Suku Hakka awalnya membuat Hok Lo Pan hanya dengan wijen sangrai dan gula pasir. Namun, kini Hok Lo Pan dapat dinikmati dengan beragam isian lainnya.
5. Apam Pinang - Pontianak
Bagi masyarakat Pontianak, martabak manis lebih kenal dengan sebutan apam pinang. Uniknya, tak seperti variasi isian martabak manis di daerah lain, apam pinang hingga kini tetap mempertahankan penggunaan topping klasik pada adonannya. Apam pinang diketahui sebagai salah satu kue tradisional khas Pontianak sehingga apam pinang tidak mengikuti trend martabak yang memiliki banyak varian topping.
Selain sebagai jajanan pasar, apam pinang ini juga sering disajikan sebagai hidangan dalam sebuah acara. Bentuk apam pinang pun sedikit berbeda dengan martabak pada umumnya, apam pinang cenderung menyerupai segitiga tanpa ada potongan pada belah tengah.
Itulah 6 sebutan unik dari hidangan yang selalu jadi kesayangan keluarga Indonesia. Cita rasa dan aroma khas margarin yang dioles pada setiap sisi, seakan menggugah lidah siapapun yang meliriknya. Meskipun kerap jadi perdebatan sebab sebutannya yang beragam, martabak manis akan selalu jadi hidangan iconic dari Nusantara yang kaya akan kelembutan berbalur dengan topping meleleh.
Sepenuh apapun isi perutmu, pastikan selalu ada ruangan untuk hidangan manis yang satu ini ya!
Komentar
Posting Komentar